Jumat, 06 Agustus 2010

Sun Tzu, Seniman Perang

Sun Tzu

Sun Zi/Sun Tzu (diperkirakan lahir pada tahun 535 SM) adalah penulis Sun Zi Bingfa (Inggris: Sun Tzu's Art of War), sebuah buku filsafat militer China kuno yang sangat berpengaruh (sebagian besar isinya tidak berhubungan langsung dengan taktik).
Dia juga salah seorang realis paling awal dalam bidang ilmu politik.


Sun Tzu bukanlah nama asli, melainkan sebuah sebutan kehormatan seperti halnya Kong Tzu (Konfusius) atau Lao Tzu (Lao Tse).

Sumber-sumber mengenai kehidupan Sun Zi :

Satu-satunya sumber mengenai kehidupan Sun Zi yang masih tersisa adalah biografi yang ditulis pada abad ke-2 SM oleh ahli sejarah Sima Qian, yang mendeskripsikannya sebagai jendral yang hidup di negara Wu pada abad ke-6 SM. Namun, biografi ini tidak konsisten dengan sumber-sumber yang lain tentang periode tersebut, dan bentuk dan konteksnya mengindikasikan bahwa biografi ini kemungkinan besar ditulis antara 400 SM dan 320 SM.

Karya Sun Zi sendiri, Sun Zi Bingfa, tampaknya memuat beberapa petunjuk langsung tentang kehidupannya. Contohnya, kereta perang yang dijelaskan Sun Zi digunakan dalam periode yang relatif singkat, yang berakhir pada abad ke-4 SM, yang berarti sebagian buku ini ditulis pada periode tersebut.

Beberapa orang ahli menyimpulkan bahwa tulisan Sun Zi sebenarnya digarap oleh beberapa orang filsuf China yang tidak diketahui dan bahwa Sun Zi sebenarnya tidak ada dalam sejarah. Ini dapat dilihat lebih jauh dalam kenyataan bahwa kesejarahan Sun Zi dibahas panjang-lebar dalam kata pengantar untuk terjemahan Giles pada 1910 (tersedia online dalam Proyek Gutenberg). Giles mengemukakan perasaan ragu dan kebingungan yang melingkupi topik ini.

Pada tahun 1972, satu set teks ditemukan di kuburan dekat Linyi di Shandong. Ini telah membantu mengonfirmasi teks yang telah diketahui sebelumnya, dan juga menambah bab-bab baru. Teks tersebut diperkirakan ditulis antara 134 SM-118 SM , sehingga meruntuhkan teori lama yang menyatakan bahwa sebagian buku ini ditulis lebih belakangan.

Sun Pin, keturunan Sun Zi, juga menulis teks yang berjudul Art of War (Seni Perang), walaupun mungkin judul yang lebih cocok adalah Art of Warfare (Seni Peperangan) karena lebih membahas sisi praktis peperangan . Sedikitnya satu penerjemah menjudulinya The Lost Art of War (Seni Perang yang Hilang), karena buku ini, dalam waktu yang lama, memang hilang.

Sun Zi Bingfa (Hanyu Pinyin: Sūnzĭ Bīngfǎ), atau dikenal pula sebagai Sun Tzu Art of War, adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada abad ke-6 oleh Sun Zi. Terdiri dari 13 bab di mana setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal di luar negeri Tiongkok.[1] Siapa yang menulis buku ini sampai sekarang masih diperdebatkan oleh para pakar sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Sun Zi bukanlah nama asli penulis buku ini, melainkan julukan yang diberikan orang kepada penulis tersebut. Sebab, kata "Zi" pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai "filsuf Sun."[1]

Buku ini juga menjadi salah satu buku strategi militer tertua di dunia dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer baik Dunia Timur maupun Barat, taktik bisnis, dan banyak lagi. Buku yang ditulis sekitar tahun 400—320 SM ini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 716—735 M. Sementara itu, di Eropa, buku ini diperkenalkan oleh Jean Joseph Marie Amiot, yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten E. F. Calthrop, seorang kapten berkebangsaan Inggris.

Ketiga belas bab
Judul setiap bagian dari buku terjemahan Chow-Hou Wee
• I. Penilaian dan Perencanaan Terinci (Chinese: ??)
• II. Melancarkan Perang (Chinese: ??)
• III. Serangan Strategis (Chinese: ??)
• IV. Penyusunan Bala Tentara (Chinese: ??)
• V. Pasukan (Chinese: ??)
• VI. Kelemahan dan Kekuatan (Chinese: ??)
• VII. Manuver Militer (Chinese: ??)
• VIII. Berbagai Variasi dan Kemampuan Beradaptasi (Chinese: ??)
• IX. Gerakan dan Penempatan Prajurit (Chinese: ??)
• X. Dataran (Chinese: ??)
• XI. Sembilan Medan Pertempuran (Chinese: ??)
• XII. Menyerang dengan Api (Chinese: ??)
• XIII. Intelejen dan Spionase (Chinese: ??)

Kutipan
Beberapa ayat dalam buku ini acapkali dikutip dan digunakan sebagai kata mutiara, misalnya beberapa ayat terakhir dari bab 3:

Jadi di sini dikatakan: Ia yang mengenal pihak lain (musuh) dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan dikalahkan dalam seratus pertempuran. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) tetapi mengenal dirinya sendiri memiliki suatu peluang yang seimbang untuk menang atau kalah. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri cenderung kalah dalam setiap pertempuran.

Yang juga sering disingkat sebagai:

Jika Anda mengenal diri dan musuh Anda, Anda tidak akan kalah dalam seratus pertempuran

Selain itu, ayat yang juga sering digunakan dalam kehidupan modern adalah:

(Jadi) bertempur dalam seratus pertempuran dan memenangkan seratus kemenangan bukanlah suatu cerminan strategi yang paling hebat. Kemampuan untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran sama sekali adalah cerminan strategi yang paling hebat.
Pelaksanaan perang adalah masalah yang sangat penting bagi bangsa.

Aplikasi militer
Konon, semasa era Sengoku di Jepang, seorang daimyo bernama Takeda Shingen (1521-1573) mampu memenangkan banyak pertempuran tanpa menggunakan senjata api karena ia telah mempelajari Sun Zi Bingfa.[3] Buku ini bahkan memberinya inspirasi untuk aturan pertempuran "Fūrinkazan" yang dibuatnya (Air, Hutan, Api, dan Gunung; berarti: secepat angin, sesunyi hutan, seganas api, dan sekokoh gunung).[4]
Semasa Perang Vietnam, beberapa perwira Vietkong memperlajari Sun Zi Bingfa, dan dilaporkan dapat mengulang kembali seluruh kata dalam buku tanpa membacanya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar